PENDAHULUAN
Ikan
botia (Chromobotia macracanthus) adalah salah satu ikan hias yang hanya
terdapat di sungai-sungai Kalimantan dan Sumatra serta sebagai komoditas ekspor
(Satyani, 1996). Ikan botia sudah
berhasil dipijahkan secara kawin buatan dan larvanya dipelihara dengan diberi
pakan zooplankton seperti rotifer dan nauplii Artemia dan Moina (Anonim,
2004).
Menurut
Tamaru et al. (1993), rotifer dikultur dengan ragi roti atau
nanoplankton, diberikan untuk larva ikan belanak (Mugil cephalus) dan
bandeng (Chanos chanos) dapat
mempercepat pertumbuhan dan sintasan mencapai 90%.
Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis pakan alami baik yang diperkaya
maupun tanpa diperkaya nutrisinya terhadap sintasan dan pertumbuhan larva ikan
botia hingga menjadi juvenil.
BAHAN
DAN METODE
Larva ikan botia umur empat hari
dengan panjang sekitar 5,58 ± 0,12 mm dipelihara dalam ruangan tertutup
dengan wadah plastik warna hijau, diisi
media kultur sebanyak 5 L. Larva ditebar dengan padat penebaran 4 ekor/L atau
20 larva/wadah dan diaerasi terus menerus. Dengan perlakuan pakan hidup yang
berbeda adalah sebagai berikut; a)
nauplii Artemia (kontrol), b) rotifer yang tidak diperkaya, c) rotifer yang diperkaya, d) Moina yang tidak diperkaya dan e) Moina
diperkaya. Kedalam wadah plastik 2 L media yang berisi rotifer atau moina
dilarutkan 200 mg tepung telur tuna kering dan 200 mg ragi roti
serta diaerasi cukup kuat selama 1 jam, aerasi selama15 menit, media yang
mengandung rotifer atau Moina dipisahkan dengan endapan kemudian
ditampung dalam wadah kaca dan diaerasi lalu diberikan larva botia. Panjang total larva diamati di
bawah mikroskup binokuler . Analisis proksimat, asam amino dan asam lemak
dilakukan terhadap sampel pakan alami, larva umur empat hari pada awal
percobaan dan juvenil ikan pada akhir percobaan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
analisis proksimat pakan alami menunjukkan bahwa kandungan protein antara
nauplii Artemia, nauplii moina yang diperkaya maupun tanpa diperkaya
adalah sama, sedangkan rotifer yang diperkaya maupun tanpa diperkaya relatif
lebih rendah.
Kandungan
nutrisi pakan alami terutama asam lemak tak jenuh berkaitan dengan sintasan dan
pertambahan panjang larva botia. Nauplii Artemia yang diberikan sebagai
pakan alami larva botia dengan kandungan asam lemak yang relatif tinggi
dibanding pakan hidup lainnya, terutama asam linolenat (0,4648 %) arakidonat (0,1177 %), EPA (0,3846 %) dan DHA
(0,1556 %), yang dapat mempercepat pertambahan panjang larva dan Pengkayaan
nauplii Moina dapat meningkatkan kadar asam linoleat (0,0069 %) dan dapat
meningkatkan sintasan larva botia mencapai 80,00 %.
Hasil
analisis asam lemak yang terkandung dalam larva dan yuwana botia mengandung
berbagai asam lemak seperti laurat, miristat, palmitat, stearat, oleat,
linoleat, linolenat dan arakhidonat. Asam
linolenat hanya terdapat dalam larva umur empat hari dan juvenil dari perlakuan
pemberian nauplii artemia.
KESIMPULAN
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan nauplii Moina yang
diperkaya nutrisinya atau nauplii Artemia dapat meningkatkan panjang
total larva botia masing- masing mencapai 12,90 ± 1,85 mm dan 14,25 ± 0,96 mm.
Sintasan larva yang diberi pakan Moina yang diperkaya nutrinya lebih
tinggi (80,00 ± 8,66 %) dari larva yang diberi pakan Artemia (36,67±5,77
%).
Sumber
– sumber
Jual produk-produk untuk pembenihan ikan dan udang al : Artemia, Spirulina, Ovaprim, Flake, Pakan powder, Multivitamin dll.
BalasHapusTerima Kasih
Yanto - Pemalang, Jateng
HP. 0812 2841 280