Sabtu, 29 Desember 2012

PEMELIHARAAN LARVA IKAN BOTIA (Chromobotia macracanthus) MENGGUNAKAN PAKAN ALAMI YANG DIPERKAYA NUTRISINYA


PENDAHULUAN 

Ikan botia (Chromobotia macracanthus) adalah salah satu ikan hias yang hanya terdapat di sungai-sungai Kalimantan dan Sumatra serta sebagai komoditas ekspor (Satyani, 1996).  Ikan botia sudah berhasil dipijahkan secara kawin buatan dan larvanya dipelihara dengan diberi pakan zooplankton seperti rotifer dan nauplii Artemia dan Moina (Anonim, 2004).
Menurut Tamaru et al. (1993), rotifer dikultur dengan ragi roti atau nanoplankton, diberikan untuk larva ikan belanak (Mugil cephalus) dan bandeng (Chanos chanos)  dapat mempercepat pertumbuhan dan sintasan mencapai 90%.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis pakan alami baik yang diperkaya maupun tanpa diperkaya nutrisinya terhadap sintasan dan pertumbuhan larva ikan botia hingga menjadi juvenil.
BAHAN DAN METODE
Larva ikan botia umur empat hari dengan panjang sekitar 5,58 ± 0,12 mm dipelihara dalam ruangan tertutup dengan  wadah plastik warna hijau, diisi media kultur sebanyak 5 L. Larva ditebar dengan padat penebaran 4 ekor/L atau 20 larva/wadah dan diaerasi terus menerus. Dengan perlakuan pakan hidup yang berbeda adalah sebagai berikut;  a) nauplii Artemia (kontrol), b) rotifer yang tidak diperkaya,  c) rotifer yang diperkaya,  d) Moina yang tidak diperkaya dan e) Moina diperkaya. Kedalam wadah plastik 2 L media yang berisi rotifer atau moina dilarutkan  200 mg  tepung telur tuna kering dan 200 mg ragi roti serta diaerasi cukup kuat selama 1 jam, aerasi selama15 menit, media yang mengandung rotifer atau Moina dipisahkan dengan endapan kemudian ditampung dalam wadah kaca dan diaerasi lalu diberikan  larva botia. Panjang total larva diamati di bawah mikroskup binokuler . Analisis proksimat, asam amino dan asam lemak dilakukan terhadap sampel pakan alami, larva umur empat hari pada awal percobaan dan juvenil ikan pada akhir percobaan.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis proksimat pakan alami menunjukkan bahwa kandungan protein antara nauplii Artemia, nauplii moina yang diperkaya maupun tanpa diperkaya adalah sama, sedangkan rotifer yang diperkaya maupun tanpa diperkaya relatif lebih rendah.
Kandungan nutrisi pakan alami terutama asam lemak tak jenuh berkaitan dengan sintasan dan pertambahan panjang larva botia. Nauplii Artemia yang diberikan sebagai pakan alami larva botia dengan kandungan asam lemak yang relatif tinggi dibanding pakan hidup lainnya, terutama asam linolenat (0,4648 %)  arakidonat (0,1177 %), EPA (0,3846 %) dan DHA (0,1556 %), yang dapat mempercepat  pertambahan panjang larva dan Pengkayaan nauplii Moina dapat meningkatkan kadar asam linoleat (0,0069 %) dan dapat meningkatkan sintasan larva botia mencapai 80,00 %.
Hasil analisis asam lemak yang terkandung dalam larva dan yuwana botia mengandung berbagai asam lemak seperti laurat, miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat, linolenat dan arakhidonat.  Asam linolenat hanya terdapat dalam larva umur empat hari dan juvenil dari perlakuan pemberian nauplii artemia.
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan nauplii Moina yang diperkaya nutrisinya atau nauplii Artemia dapat meningkatkan panjang total larva botia masing- masing mencapai 12,90 ± 1,85 mm dan 14,25 ± 0,96 mm. Sintasan larva yang diberi pakan Moina yang diperkaya nutrinya lebih tinggi (80,00 ± 8,66 %) dari larva yang diberi pakan Artemia (36,67±5,77 %).  

Sumber – sumber


1 komentar:

  1. Jual produk-produk untuk pembenihan ikan dan udang al : Artemia, Spirulina, Ovaprim, Flake, Pakan powder, Multivitamin dll.
    Terima Kasih
    Yanto - Pemalang, Jateng
    HP. 0812 2841 280

    BalasHapus